Untuk anak pantai dan Industri selancar Indonesia - Anak pantai = anak yatim - SURFING REPUBLIC -->

Untuk anak pantai dan Industri selancar Indonesia - Anak pantai = anak yatim

2020 membuka mata Awal masalah industri selancar Apa yang akan kamu lakukan jika ada krisis di dunia ini, lagi... dan apa yang akan kamu per...


2020 membuka mata

Awal masalah industri selancar

Apa yang akan kamu lakukan jika ada krisis di dunia ini, lagi... dan apa yang akan kamu persiapkan??
itu pertanyaan yang banyak diutarakan oleh para analis geopoloitik seluruh dunia sejak 2008, saat terjadi krisis di Amerika. 
Saat kepercayaan kita akan institusi keuangan dipertanyakan.

kenyataannya kita masuk pada arena krisis yang tidak pernah disangka oleh pakar ekonomi manapun, karena disebabkan penyebaran virus secara global dan melumpuhkan industri mapan pariwisata hanya dalam hitungan minggu.

Kita ini adalah orang yang berbisnis di pantai, berhungan dengan dunia entertain dan masuk bidang pariwisata.

Kita to the point saja, siapa kamu sekarang? Di sini kita akan jujur menjawab.
Anak pantai sebagai surf intruktur, videographer, photographer, penjaja minuman, tukang pijit, tukang kutek, penjual minuman keliling, penjaga warung, tukang angkut papan surfing, penulis majalah surfing, pemilik warung, bar manajer, atau rental scooter dan banyak lagi yang lainnya.
kita semua merasa terpukul dengan keadaan ini, dan kita mungkin baru sadar akan pentingnya sebuaj persiapan untuk menghadapi situasi ini lebih baik.

Sekarang kita semua merasa bahwa  wabah tidak sekedar menyerang bagian organ tubuh saja, tapi juga menyerang sektor ekonomi. Saat aku menulis artikel ini, aku sudah berbicara sedikit tentang krisis yang akan terjadi di masa depan, tapi aku ga tahu krisis apa yang akan terjadi.

Tapi sepertinya kita sudah di pintu krisis tanpa ada yang bisa menahan, kita terlihat betul sebagai manusia yang tidak punya daya apa-apa.

Terus bagaimana nasib kita sebagai gembel-gembel pantai ini???

Ya kita harus menyesuaikan diri dengan situasi, tentu saja ini akan memakan waktu.
ibaratnya begini, bumi ini sakit, saat ini sedang memasuki masa sakit, kita belum tahu obat apa yang manjur untuk sakit ini, jadi tidak ada yang bisa memperkirakan kapan ini akan sembuh,
Setelah masa sakit ada masa penyembuhan, biasanya ini juga akan memakan waktu, artinya tidak akan terjadi perubahan besar hingga masa penyembuhan.

Ini tentu saja bisa dilihat dari persiapan perusahaan besar dalam menghdapi situasi ini, lihat saja  betapa banyak perusahaan wisata kapal pesiar kelimpungan dan membuat rancangan ulang untuk masuk ke pasar yang paling dekat adalah 2 tahun dari sekarang.

Artinya perusahaan sebesar itu setidaknya mempersiapkan diri sekitar waktu 2 tahun sebelum kembali memuali aktivitas biasa.

Lalu kita sebagai orang yang aktiv di pantai tentu harus pandai melihat situasi dan tidak hanya berharap belas kasihan pemerintah seperti yang dikeluhkan para ojol.

Kita harus mencari solusi dari keadaan ini, sambil menjaga ruang dan lingkup, untuk tetap sehat dan produktif mengasilkan uang.

Kita bebas untuk memilih di masa krisis, selagi tidak bertentangan dengan hukum.

Aku dan beberapa team-ku telah mengambil langkah stay at home kalo ngga ada urusan mendesak. tapi kenyataanya kita selalu terdesak dengan keadaan yang semakin menghawatirkan.

Tidak ada masalah bagi kita untuk mulai melangkah keluar dari apa yang menjadi keahlian kita.
beberapa partnerku sekarang mulai menjual madu, pempek, lobster, mobil, nambal ban, kerja bengkel, tidak waktu untuk mengeluh.
Aku sendiri berjualan jamu kesehatan, Kopi sakera, khusus pria untuk menambah stamina dan menjaga imun tubuh.
sementara abang Jimmy menjual lobster dan mengirim ke luar kota.
Kita ini bukan pekerja yang mendapat gaji bulanan, jadi jangan benar-benar stay at home. we might die of hunger.

Menjadi anak pantai itu jiwanya tough, kita sudah biasa berkonflik internal dengan banyak kawan dan orang-orang yang lewat dalam kehidupan kita, jadi untuk menjadi orang yang baru dengan pekerjaan baru kita juga harus siap.



Mari bergerak, dan menyongsong masa depan baru yang lebih cerah. jaman mungkin akan berubah, standart hidup juga akan berubah, cara berpesta juga akan berubah.

Kita tidak akan berubah, kita ya begini ini, tidak ada yang berubah dari diri kita, kita manusia yang dulu suka  paddle dan suka dorong pantat bule untuk dapat duit, dan suka bertengkar demi untuk uang ngajar yang tidak seberapa, dan mabuk seolah dunia hanya untuk malam ini.

Beradaptasi atau seleksi alam


Bung jaman berubah, angkat pantatmu mari kita menghadapi situasi ini, dan mulailah langkah baru, jika nanti masih menerima tamu, lakukan standart yang baru.

Kita anak pantai, dan tidak punya perwakilan yang akan menyuarakan hak kita dihadapan pemerintah, jadi kalo ngga dapat tunjangan sembako seperti para ojol, ya normal saja. dari sini kita harus berpikir bahwa organisaisi itu penting, kenapa para ojol mendapat sorotan besar karena bos mereka sekarang duduk jadi menteri, lobi tentu saja lebih cepat.

Anak pantai tidak mempunyai perwakilan yang membuat kita bersatu dan standart yang membuat kita bisa mempertahankan hak-hak kita saat bekerja. 

Dulu kita berpikir itu tidak penting, sekarang itu sangat penting, karena menjadi anak pantai itu pekerjaan, dan tentu saja pantai indonesia itu sepanjang Aceh-Rote.

Kesimpulan 
Poin apa yang bisa kita capai di masa depan? 
1. Menunggu sembako dari rumah bukan solusi untuk menjalani masa depan.
2. SURF, EAT, SLEEP jelas hanya untuk peselancar pemalas dan tidak punya mimpi masa depan.
3. Membuat struktur organisasi yang membawahi kelompok pekerja pantai, bukan sekedar olahraga saja. 

Semoga semakin ke depan kita semakin ter-edukasi dalam melihat kondisi sosial dan tidak hanya membangun opini yang hanya bisa memudar seiring waktu alias tanpa bukti.

Mari bekerja sama, dan saling melengkapi.


Facebook
Blogger

Partners

First impressions matter. We know what do we need to be succesful and we are working on it. interested to be in our team

  • Passionate to Surf
  • Away from home feel at home
  • Let go and take off the wave
  • Surf trip around Indonesia