OH MY GOSH, I DON’T HAVE MONEY
Ingat lagi pada segerombolan anak muda dari Inggris yang nyentrik di tahun 60'an yang akhirnya jadi sangat fenomenal itu.
Bacajuga
Bacajuga
Cara berdiri di atas papan surfingCara Menyewa SelancarAncaman Hiu Dan CaraMenghindarinyaCara Buang WaxYa! The Beatles memang sangat fenomenal bahkan nama vocalis-nya jadi nama bandara di Liverpool, John Lennon. Ingat lirik salah satu andalan mereka "Cant buy me love"
"Say you don't need no diamond ring
and I'll be satisfied
Tell me that you want the kind of thing that
money just can't buy,
I don't care too much for money,
money can't buy me love"
Meski lagu itu bukan menceritakan tentang betapa naifnya menjadi orang miskin, tapi kenyataan berkata jujur seperti lagu itu. kadang yang kamu sayangi akan hilang karena hal-hal yang berbau money bukan?? lagu picisan yang masih didengarkan para kakek.
Aku terlalu jujur mengatakan ini??? Bukan ini yang ini ingin kau sampaikan, tapi memang kadang kadang dompetku kosong sama sekali (miskin sekali awak ini lai :( ). Apakah itu sebuah derita? Kadang itu sebuah derita, aku sudah mengalaminya beberapa kali, dompet itu benar-benar kosong. Aku tersesat di suatu daerah dan aku tidak punya duit, sebenarnya itu adalah sebuah derita yang paling besar, kamu tidak bisa hanya mengandalkan belas kasihan orang lain, tentu saja kamu tidak bisa melakukan itu. Itu sama saja dengan menyerah, harus ada yang kamu perbuat, jadi intinya ini bukan tentang cerita promo sebuah kota dan tempat wisata, jangan harap kamu akan menemukan petunjuk “where to sleep”, “where to eat”, “restaurant around you”. Bahkan untuk mengunjungi daerah tersebut kamu tidak bisa hanya mengandalkan kehidupan liar dan keahlianmu.
Bukan cara “gw” bercerita tentang glamournya hidup dan kerlap-kelip lampu kota, kamu akan datang pada dunia nyata yang sesungguhnya di mana kamu ada di sebuah daerah yang menuntutmu untuk tetap hidup pada kondisi yang sangat sulit. Karena ini bukan cerita petualangan anak raja yang dikelilingi oleh para pengawal, maka sang kuli dengan harus banyak belajar tentang kenyataan yang sesungguhnya. Sebenarnya sangat mudah untuk mengatasi hal tersebut, jika kamu mengantisipasi keadaan itu dari beberapa hari sebelum hari naas itu terjadi, maksudku ketika duitmu belum benar benar habis, kamu harus tahu dengan siapa kamu menghabiskan duitmu. Aku sudah merasakan pengalaman lucu itu, di beberapa daerah pedalaman dan area wisata.
Ketika aku masih nekad untuk melakukan jalan-jalan bersama Faruq (dulu dia sadar, sekarang udah gila dan bekerja pada perusahaan orang gila juga, good morning bro! I can see clearly now the rain is gone), seorang rekan juga. Kita tersesat di tengah laut utara Madura selama 10 hari dan hidup bersama keluarga nelayan, siang mencari ikan dan malam bercerita dan memandang laut. Kamu mungkin bertanya apakah itu membosankan, tentu saja tidak, aku hanya menjalaninya 10 hari, seandainya 10 tahun maka itu membosankan. Selalu ada pelajaran dari setiap pengalaman itu, di situ aku bertemu seorang pembunuh bayaran yang aktif sampe sekarang, aku juga bertemu dengan bajak laut. Jangan tanya aku lebih jauh, karena aku sudah melupakan jalan, muka dan nama orang itu. Dia adalah salah seorang penyelamatku di track panjang waktu aku jalan kaki. Aku membuat minyak goreng dari kelapa kelapa murni dan mengaduknya untuk dijual oleh keluarga sederhana tersebut, kamu akan tahu ternyata sangat susah untuk menjadikan minyak kelapa jadi bahan bening yang biasa kita konsumsi untuk masak itu. Aku rela malakukan itu, karena itu harga ramah tamah. Aku tidak perlu khawatir pada kalian para kaum backpacker, aku juga sudah sering berpengalaman tidur di stasiun dan mandi di terminal jadi, backpacker itu seorang yang kuat. Apalagi seorang Nona backpacker, surfer girl I’m totally in love with them.
"Penyakit endemic yang lebih berbahaya dari virus ebola adalah bokek" |
Kembali pada pokok permasalahan tentang tidak punya duit, dan ini ternyata bukan deritaku saja di dunia, ada banyak orang menderita dengan keluhan yang sama. Penyakit endemic yang lebih berbahaya dari virus ebola, mungkin. Karena ngga punya duit sama dengan terkena virus menular itu sendiri sebelum dia benar-benar tertular, hehehehe. Bahkan di daerah wisata sekalipun kita kita kadang kehabisan duit, selain mencari kerja dan bergabung dengan organisasi volunteer gratis untuk tinggal, untuk kita yang memang kurang punya keahlian. Sebenarnya, jika kamu masih di Indonesia banyak yang bisa kamu lakukan dan membuat waktu yang luang menjadi duit, misalkan menjadi instruktur olahraga surfing dll. Dulu aku sering jual beli selancar, dan keliling antar toko selancar sepanjang poppies 1 dan 2, aku kenal semua wajah mereka. Tak perlu malu bung, kita santai saja dan jalani hidup.
Nah pada posisi ini seharus kita lebih menyadari potensi yang sebenarnya ada pada diri kita bukan???? Iya memang aku menyadari kasur di rumah lebih empuk ketimbang kasur-kasur yang aku coba di tempat lain. Tapi semua kenyamanan itu adalah candu yang membuat kita semakin lembut terhadap kenyataan, padahal kenyataannya dunia nyata tidak pernah komproni dengan keadaan kita semenderita apapun dirimu. Kamu bukanlah orang satu-satunya yang paling menderita di dunia. Kamu hanya perlu belajar banyak dan bertemu dengan banyak orang untuk mengetahui seberapa tangguh dirimu dan seberapa sopan dirimu, aku bertanya pada diriku.
“Apakah si kuli sopan”? aku bertanya. “Oh tidaaaak dia ngga ada sopan-sopannya sama sekali, bahkan dia adalah orang paling kurang ajar yang aku temui tapi tetap mengaku sopan” jawabku diriku tegas.
“apakah si kuli orang yang low profile”? aku bertanya lagi. Maka dengan tangkas diriku menjawab “dia bahkan orang tersombong yang pernah aku temui seumur hidup-ku, berkali-kali aku menegur dia dari dalam dan pelan-pelan namun tetap saja dia sombong, tapi sialnya si kuli ngga merasa kalo dirinya sedang sombong, ingin aku menjitak jidatnya”. Tiba-tiba secara reflek tanganku bergerak dan menjitak jidatku. Maaf aku tidak sedang mengalami penyakit kelainan pikiran seperti di film si Brad Pitt. Kadang baik kadang liar.
Nah akhirnya aku berpendapat “kenapa aku harus menjadi orang lain”? ya aku tidak perlu menjadi orang lain sepintar apapun dia, aku tidak perlu menjadi orang lain se-kaya apapun dia, aku hanya perlu merubah sikapku, watakku, dan cara hidupku menjadi lebih baik. Semua orang mulai menyayangkan apa yang terjadi pada hidupmu ketika kamu tidak berjalan beriringan dengan mereka bukan? Apakah kamu harus takut? Aku yang sedang duduk di depan rumah menjawab dengan tenang, AKU KETAKUTAN! Aku juga lebih takut ketika aku tidak bisa menjalankan hidup dengan cara dan kegemaranku. Maka aku memutuskan untuk lebih takut pada kenyataan jika aku harus tidak mengejar cita, ketimbang harus takut tidak ditemani orang-orang dekat. Tentu semua akan mengalami pasang surut kehidupan, apakah menjadi kuli adalah pilihan hidupku? Tentu saja tidak, tapi aku tidak takut untuk mencoba menjalani, ternyata itu pengalaman yang menyenangkan dan aku bisa menjadi pribadi yang lebih menghargai orang lain.
Kekagumanku pada orang-orang yang tetap bekerja dan tetap pada pendiriannya adalah hal sangat berharga, karena secara pribadi aku bukan orang yang tangguh dan pekerja keras seperti mereka. Atau siapapun dengan pekerjaan apapun jika mengerjakan suatu pekerjaan dengan gigih dan penuh dedikasi aku mengagumi mereka.
Dari pojok rumah
aku melihat antenna miring
sedang diperbaiki oleh seorang ibu