Menantang para entrepreneur Indonesia!! mana kalian bersembunyi???
Si kuli bangunan datang lagi ingin mencari kehidupan yang baru dan lebih
indah di bisnis surfing yang tumbuh secara ektrem di Indonesia.
Mosok
tego rek, dulur dewe dadi kuli ????
Aku juga sadar bukan hal yang
mudah untuk bersaing diusaha merk surfing.
Mungkin itu yang ada di pikiran para
pebisnis local, mereka lebih tertarik dengan merek dari Australia seperti Billabong dan Quiksilver, bahkan kadang pemakainya ngga tahu itu asli atau tidak.
Aku yang saat ini
merenung dan melihat fenomena di mana produksi Indonesia di bidang ini sangat
jauh sekali dari harapan, kaos-kaos itu di bandrol dengan harga ngga masuk akal
dan sebagian beranggapan itu kaos anti kemapanan, kaos anti kemapanan ngga
berkisar Rp 300.000;
Itu kaos biasa yang hanya mensposori atlet-atlet
professional, dan itu ngga masuk akal jika aku seorang Indonesia.
Memakai barang
tersebut karena bagiku itu membuang buang duit, seandainya kaos itu di buat di
Indonesia harganya paling mahal paling sekitar Rp 100.000;.
Meski aku cuma seorang kuli aku berkeyakinan.
Jika aku punya usaha di bidang
ini ato siapapun orang yang percaya dengan bisnis surfing.
Bahkan berkeyakinan jika ini
adalah bisnis yang menjanjikan, aku berani bertaruh jika dia adalah pelopor
kesuksesan yang tadinya hanya disebut hanya mimpi bagi competitor lainnya.
Orang banyak
mempertanyakan ke-adaan yang sangat jomplang ini, bagaimana mungkin kamu
memakai pakaian seharga 6 kali lipat untuk harga local Indonesia.
Sedang kamu masih berdiam diri di bawah rumah gubuk.
Mungkin sang superstar
membohongi kita dengan cara berpakaiannya, atau kamu terlalu bodoh untuk
melihat kedalam dirimu.
Oh my God aku terbangun, aku bodoh.
Industri surfing maju sangat pesat
Setelah sekian lama Indonesia digempur merek luar negeri.
Kenapa masih
banyak yang tidak berkutik dan mengambil kekuatan dari sisi yang sangat
menguntungkan ini, tentu saja ini jadi peluang bagus jika kita mampu menguasai
permasalahan dan mengatasi.
Serta menjembatani HARGA merek luar
negeri yang tidak bersahabat itu.
Jika aku seorang yang bergelut di dunia
surfing dan mengelola sekolah surfing.
Tidakkah berharap akan bersponsor dengan
merek besar itu? (yang ini agak bohong). Ya tapi kalo ada yang datang membawa merek buatan dalam negeri tentu aku tidak akan menolak.
Karena satu alasan support ekonomi lokal
akan berpengaruh terhadap harga.
Bahkan ngga ada yang menjamin kenyaman suatu produk
meski itu berharga 3 kali lipat dari harga lokal, aku memakai kaosku yang sudah
4 tahun.
Aku tahu ini bukan merek asli dan aku sadar ini hanya karena nyaman
aku pakai, bukan karena merek yang ditawarkan.
Remaja Indonesia yang konsumtif
bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk melambungkan usaha ini.
Para kaum
entrepreneur Indonesia yang bergerak di bidang fashion tolong dong, kita bisa
jadi objek fashion.
Kamu ngga tahu betapa orang di dunia menganggap Indonesia
surga bagi para peselancar, bukan Hawaii ato negara lainnya.
Aku pun menyadari
kurang sosialisasi pemerintah terhadap olahraga ini berpengaruh kuat terhadap
penyebarannya.
Apa yang mereka ceritakan ketika mereka pulang dari Mentawai,
Nias, Semelue, Krui, Cimaja, Bali, Lombok (sekian dari ratusan spot sorfing
indonesia)????
Mereka seakan akan pulang dari perjalanan suci ke Mekah atau
Jerussalem!
Aku yang kurang beruntung ini hanya ingin para pebisnis mengadakan
sedikit gebrakan di dunia surf fashion.
Jangan biarkan anak muda
kehabisan uang jajan hanya karena untuk memakai merek luar negeri yang entah
datang dan diproduksi dari mana.
Sementara orang lain menikmati kekayaan dari gaya hidup anak muda
Indonesia, semakin banyak outlet bergambar orang luar negeri dan berbaris
semakin besar di Indonesia dan kita hanya punya distro kecil dan kurang
stylish.
Alasan tidak menggunanakan produk BRANDED
Ini beberapa alasan orang memakai brand mahal dari luar negeri, dan mungkin
juga bisa di adopsi untuk produk local, jujur saja aku sudah jengah dengan
banyaknya merek BIG 3 (rip curl, billabong, quicksilver) di
Indonesia
- Citra atau image
Menanamkan image pada masyrakat Indonesia memang agak sulit terutama
menyangkut merek dan anggapan public.
Seolah olah mengangkat derajat jika
memakai satu aksesoris itu di hadapan public, padahal tidak, bahkan yang
memakaipun tidak eye catching tapi tetap saja mereka pake.
Karena merek yang dipakai berasal dari luar negeri. Satu kata buat lo,
KASIHAN!
- Original
Sebagian orang yang memang anti pembajakan tidak mau memakai pakaian dari
dalam negeri karena dianggap ngga asli.
Tapi kadang orang lupa bahwa Indonesia
negara dunia ke-3 alias negara berkembang, tentu saja memproduksi barang untuk negara maju.
Karena
orang di negara maju tidak banyak memproduksi pakaian, tapi mereka memproduksi
senjata dan pesawat tempur.
- Position
Positioning dianggap
penting bagi pemilik merek besar, mereka meletakkan toko dan outlet di toko
besar di kota besar di Indonesia.
Sepertinya kita masih tidak sadar selain
terjajah lewat mode, percayalah kawan mereka adalah kelompok yang mungkin
paling diuntungkan dari posisi ini.
Tak peduli seberapa sering kamu memakai pakaian mahal dari luar negeri tapi
yang jelas berpengaruh terhadap para atlit yang bermain dan berlaga di dunia
surfing.
Sebagian besar para surfer berbakat di Indonesia tidak bisa
melanjutkan sekolah karena tidak punya sponsor untuk pakaian sekolah.
Hingga
makin besarlah kesempatan untuk para pemilik merek besar dari luar negeri
memasarkan produk dan menjadikan mereka atlit dan promo untuk produknya.
Sementara produsen local semakin menutup diri dan memberi ruang gerak terhadap
mereka yang datang ngga diundang dan pulang ngga dijemput.
Baiknya
dioptimalkan keadaan geografis Indonesia yang sangat mendukung terhadap dunia
surfing.
Setidaknya untuk shortboard dan kaos saja sebagai
permulaan.
Bukankah ini adalah kesempatan untuk memasaran dan membuat prodakmu jadi
lebih terkenal.
Tanpa harus berpikir ulang jika produkmu asli Indonesia maka
orang luar negeri lebih menyukainya, aku juga bergaul banyak dengan para
backpacker yang sudah berkeliling dunia.
Mereka akan beli celana seharga $5
ketimbang yang $30.
Jadi jangan ragu jika kamu sudah bermain di dunia fashion
maka kamu hanya perlu melebarkan sayap.
Jangan ragu untuk menghubungi kita,
sebagai sponsorship.
Kita selalu terbuka untuk anak muda Indonesia yang peduli
terhadap dunia pantai dan fashionnya.
Catatan kuli bangunan
Baca juga :